Pemeriksaan Single Test
Single test adalah pemeriksaan yang dapat anda ambil, secara terpisah, diluar paket pemeriksaan anda, agar anda dapat menyesuaikan pemeriksaan sesuai kebutuhan anda.
Kategori
- Semua Test
- Hematologi
- Pemeriksaan TORCH
- Profil Lemak
- Zat Adiktif
- Parasitologi
- Pemeriksaan Hepatitis
- Sitologi
- Elektrolit
- Tes Antibodi
- Hormon Reproduksi
- Kimia Lain
- Skrining Diabetes
- Hormon Lain
- Tiroid
- Urinalisa, Feses, dan Cairan Lain
- Anemia
- Alergi
- Fungsi Jantung
- Reumatologi
- Penanda Tulang
- NIPT
- Hemostasis
- Immunologi Lain
- Pemeriksaan COVID-19
- Fungsi Ginjal
- Molekuler
- Pemeriksaan Sel Imun
- Fungsi Pankreas
- Penanda Tumor
Deskripsi
Vitamin D adalah prekursor hormon steroid yang larut dalam lemak yang terutama diproduksi di kulit oleh paparan sinar matahari. Vit D secara biologis dan harus menjalani dua hidroksilasi berturut-turut di hati dan ginjal menjadi 1,25-dihidroksi vitamin D yang aktif secara biologis. Vitamin D juga berperan dalam sistem imun terhadap berbagai infeksi termasuk SARS-CoV-2
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Competition Principle -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
8 Jam: 20-25°C 4 Hari: 2-8°C 24 Minggu: -20°C -
Manfaat
Untuk mengetahui kadar Vit D di dalam darah
Deskripsi
Toxoplasmosis disebabkan oleh infeksi akibat Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan gangguan di sistem saraf pusat, retina, otot jantung dan otot rangka. Penularan toxoplasma ini dapat dari hewan (zoonosis) maupun vertikal (dari ibu ke anak). Diagnosis toxoplasmosis dapat ditegakkan berdasarkan temuan antibodi IgG dan IgM toxoplasma.
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
7 Hari: 20-25°C 14 Hari: 2-8°C -
Manfaat
Untuk mendeteksi kuantitatif dan kualitatif antibodi IgG terhadap Toxoplasma Gondii di dalam darah
Deskripsi
Toxoplasmosis disebabkan oleh infeksi akibat Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan gangguan di sistem saraf pusat, retina, otot jantung dan otot rangka. Penularan toxoplasma ini dapat dari hewan (zoonosis) maupun vertikal (dari ibu ke anak). Diagnosis toxoplasmosis dapat ditegakkan berdasarkan temuan antibodi IgG dan IgM toxoplasma.
Detail Pemeriksaan
-
Metode
μ‑Capture test principle -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
3 Hari: 20-25°C 3 Minggu: 2-8°C 3 Bulan: -20°C -
Manfaat
Untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap Toxoplasma Gondii yang ada di dalam darah
Deskripsi
Temuan DNA Toxoplasma gondii pada pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), dapat menentukan diagnosis toxoplasmosis.
Detail Pemeriksaan
-
Manfaat
Tes yang dilakukan untuk menilai infeksi toksoplasma.
Deskripsi
Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA) merupakan suatu pemeriksaan serologi untuk sifilis dan kurang sensitif bila digunakan sebagai skrining (tahap awal atau primer) sifilis. Manfaat pemeriksaan TPHA sebagai pemeriksaan konfirmasi untuk penyakit sifilis dan mendeteksi respon serologis spesifik untuk Treponema pallidum pada tahap lanjut atau akhir sifilis. Untuk skirining penyakit sifilis biasanya menggunakan pemeriksaan VDRL atau RPR apabila hasil reaktif kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan TPHA sebagai konfirmasi
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Aglutinasi -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
1 Hari: 20-25°C 7 Hari: 2-8°C -
Manfaat
Treponema Pallidum Hemagglutination (TPHA) merupakan suatu pemeriksaan serologi untuk melihat adanya antibodi sipilis
Deskripsi
Transferin memainkan peran sebagai protein yang mengikat zat besi. Ikatan transferin-besi ini kemudian masuk ke sel target (terutama sel darah merah, sel imun, dan hepatosit) melalui endositosis melalui reseptor transferin (TFR).
Detail Pemeriksaan
-
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
1. Pasien harus puasa 10-12 jam 2. Pasien harus memberitahu jika sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil -
Manfaat
Uji transferrin dilakukan untuk menentukan kadar beta globulin serum yang mengikat dan mengangkut besi.
Deskripsi
Trigliserida adalah hasil dari penumpukan lemak yang tidak digunakan tubuh. Saat dibutuhkan, trigliserida dilepaskan untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan kadar trigliserida darah berhubungan dengan penebalan dinding pembuluh darah dan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Enzymatic Colorimetric -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
1. Pasien harus puasa 10-12 jam 2. Pasien harus memberitahu jika sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil -
Stabilitas Sample
2 Hari: 20-25°C 15 Hari: 2-4°C 3 Bulan: -20°C -
Manfaat
Untuk mengetahui kadar trigliserida didalam darah
Deskripsi
Test troponin T dilakukan untuk mengukur troponin T yang merupakan salah satu enzim jantung. Enzim ini dapat meningkat apabila terjadi kerusakan sel miokardium
Detail Pemeriksaan
-
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Manfaat
Untuk mengukur troponin T
Deskripsi
Hormon penstimulasi tiroid adalah glikoprotein dengan dua subunit yang tidak terikat secara kovalen. Subunit alfa serupa dengan subunit pada hormon penstimulasi folikel (FSH) gonadotropin korionik manusia (hCG), dan hormon peluteinan (LH). Subunit beta pada TSH begitu unik, sehingga menghasilkan sifat biokimia dan imunologis yang unik pada hormon ini TSH disintesis dan disekresikan oleh pituitari anterior sebagai respons terhadap mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan konsentrasi FT3 (T3 bebas) dan FT4 (T4 bebas). Di samping itu, tripeptida dari hipotalamus, hormon pelepas tirotropin (TRH), secara langsung merangsang produksi TSH
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
24 Jam: 18-24°C 48 Jam: 2-8°C 30 Hari: -20°C -
Manfaat
Untuk penggunaan diagnostik dalam penetapan kuantitatif hormon penstimulasi tiroid (TSH, tirotropin) dalam serum. Pengukuran hormon penstimulasi tiroid yang dihasilkan oleh pituitari anterior digunakan dalam melakukan diagnosis kelainan tiroid atau pituitari
Deskripsi
Kadar ureum dalam darah merupakan indikator fungsi ginjal Ureum diproduksi sebagai produk sampingan di hati ketika protein dimetabolisme. Dengan kata lain, ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Kinetic test with urease and glutamate dehydrogenase -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
7 Hari: 15-25°C 7 Hari: 2-8°C 1 Tahun: (-15)-(-25)°C -
Manfaat
Untuk uji fungsi ginjal bersama dengan kreatinin. BUN berguna dalam pemantauan hemodialisis dan terapi lain