Pemeriksaan Single Test

Single test adalah pemeriksaan yang dapat anda ambil, secara terpisah, diluar paket pemeriksaan anda, agar anda dapat menyesuaikan pemeriksaan sesuai kebutuhan anda.

Kategori

Deskripsi

Mengukur konsentrasi alkohol dalam saliva. Pemeriksaan ini dapat mendiagnosis penyalahgunaan konsumsi alkohol dan keracunan alkohol.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Mengetahui kadar alkohol dalam saliva

Deskripsi

Tes ini untuk mendeteksi keberadaan antigen virus SARS-CoV-2 dari sampel yang berada di saluran pernapasan.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Tes diagnostik COVID-19 cepat yang dapat terlihat hasilnya < 30 menit.

Deskripsi

Pemeriksaan SCC (Small Cell Carcinoma) digunakan untuk mengukur kadar antigen scc untuk membantu menentukan jenis, terapi, dan prognosis tumor paru. Penggunaannya dilakukan bersama pemeriksaan penanda tumor lain, yaitu CEA dan NSE.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Mengukur kadar antigen squamous cell carcinoma (SCC)

Deskripsi

Pemeriksaan besi atau serum iron (SI) merupakan pengukuran konsentrasi besi yang terikat pada transferin dan bersirkulasi dalam darah

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    FerroZine Method
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    1. Pasien harus puasa 10-12 jam 2. Pasien harus memberitahu jika sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil
  • Stabilitas Sample
    7 Hari: 15-25°C 3 Minggu: 2-8°C
  • Manfaat
    Untuk mendeteksi kadar zat besi/Fe dalam darah

Deskripsi

Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase atau SGOT merupakan suatu enzim yang terdapat di dalam tubuh. SGOT ini umumnya ditemukan di jantung, ginjal otak, otot, dan hati (liver). Enzim ini bertugas membantu mencerna protein dalam tubuh

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    International Federation of Clinical Chemistry (IFCC)
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    1. Pasien harus puasa 10-12 jam 2. Pasien harus memberitahu jika sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil
  • Stabilitas Sample
    4 Hari: 20-25°C 7 Hari: 4-8°C 3 Bulan: -20°C
  • Manfaat
    Untuk memeriksa kerusakan hati dan masalah yang berhubungan dengan organ tersebut

Deskripsi

SGPT adalah enzim yang berfungsi membantu mengolah protein pada tubuh. Kadar enzim ini harus pada batas normal, jika tidak akan menimbulkan gangguan hati

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    International Federation of Clinical Chemistry (IFCC)
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    1. Pasien harus puasa 10-12 jam 2. Pasien harus memberitahu jika sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil
  • Stabilitas Sample
    3 Hari: 20-25°C 7 Hari: 4-8°C
  • Manfaat
    Untuk mengetahui fungsi hati dan melihat apakah ada indikasi kerusakan hati

Deskripsi

SHBG adalah glikoprotein plasma yang mengangkut hormon seks steroid dan meregulasi aksesnya pada sel sasaran.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Mengukur kadar hormon sex hormone binding globulin (SHBG) dalam darah.

Deskripsi

Small Dense LDL (sdLDL) merupakan jenis lemak dengan densitas kecil (< 25,5 nm) dan mudah teroksidasi, dan mudah masuk ke pembuluh darah yang menyebabkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Seseorang dengan sdLDL tinggi memiliki risiko 3x lipat lebih tinggi terhadap terjadinya penyakit jantung koroner dibandingkan dengan tanpa peningkatan sdLDL.

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Calculation
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    1. Pasien harus puasa 10-12 jam 2. Pasien harus memberitahu jika sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil
  • Stabilitas Sample
    4 Hari: 2-8°C
  • Manfaat
    Small Dense LDL (sdLDL) merupakan jenis lemak dengan densitas kecil (< 25,5 nm) dan mudah teroksidasi, dan mudah masuk ke pembuluh darah

Deskripsi

Triiodotironin (3,5,33) adalah hormon yang berasal dari sintesis dan sekresi langsung tiroid (sekitar 20%) dan dari konversi periferal T4 menjadi T3 (sekitar 80%). T3 yang disekresikan ke dalam sirkulasi sebagai respons terhadap hormon pituitary TSH (hormon perangsang tiroid). Sekresi T3 diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan kelenjar tiroid, kelenjar pituitari, dan hipotalamus. Meskipun level serum T3 kecil, potensi fisiologisnya lebih besar dari pada T4

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Chemiluminescence (CMIA)
  • Sample
    Plan
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C
  • Manfaat
    Untuk penggunaan diagnostik dalam penetapan jumlah triiodotironin (T3) di dalam serum. Pengukuran triiodotironin digunakan dalam diagnosis dan perawatan penyakit tiroid

Deskripsi

Tiroksin (3,5,3',5'-L-triiodotironin, T4) merupakan hormon yang disintesis dan disekresikan oleh kelenjar tiroid, serta berperan penting dalam mengatur metabolisme. T4 disekresikan ke sirkulasi darah sebagai respons terhadap TSH (hormon menstimulasi tiroid). Sekresi T4 diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan kelenjar tiroid, hipotalamus, dan kelenjar. Hipofisis. Dalam sirkulasi darah, sebanyak 99,95% T4 berperan untuk mengikat protein pengangkut, terutama globulin pengikat tiroksin (TBG) dan juga albumin dan prealbumin. T4 bebas atau tidak terikat secara metabolik bersifat aktif dan T4 terikat secara metabolik bersifat tidak aktif, berfungsi sebagai cadangan

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Chemiluminescence (CMIA)
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C
  • Manfaat
    Untuk menentukan kadar kuantitatif tiroksin (T4) di dalam serum. Pengukuran kadar tiroksin digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit tiroid
element supergraphic circle
element grid
element supergraphic