Hashimoto Disease: Menguak Misteri Gangguan Autoimun pada Tiroid

25 Jan 2024
Ivana Adi O.
Close-up doctor with stethoscopee


Estimasi waktu membaca : 2 menit

Pernahkah anda mendengar mengenai hashimoto disease? Terdengar seperti nama penyakit dari jepang ya? Namun tahukah anda bahwa Hashimoto disease atau lebih dikenal dengan tiroiditis Hashimoto adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar tiroid.1 Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel dan jaringan tiroid. Penyakit Hashimoto merupakan penyebab tersering dari hipotiroidisme.2

 

Awal Penemuan Penyakit Hashimoto

Penyakit Hashimoto pertama kali ditemukan oleh seorang dokter kebangsaan jepang Bernama Hakaru Hashimoto pada tahun 1912. Penemuan ini menarik perhatian publik yang kemudian dilakukan penelitian berkala terkait dengan penyakit ini hingga pada tahun 1957 penyakit ini diklasifikasikan sebagai penyakit autoimun.3 Penyakit Hashimoto ini dapat menyerang oleh pria dan wanita segala usia, termasuk anak-anak. Prevalensi penderita wanita lebih banyak dari pria dengan range usia 30–50 tahun.2

 

Mengapa Penyakit Hashimoto Bisa Terjadi?

Penyakit Hashimoto dapat terjadi saat sistem kekebalan tubuh kita menyerang sel-sel kelenjar tiroid. Walaupun hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa sistem imun kita menyerang kelenjar tiroid, namun dipercaya terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini diantaranya :3

  • Jenis kelamin wanita
  • Berusia antara 30–50 tahun
  • Mengalami stres berat
  • Infeksi virus/bakteri
  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit tiroid
  • Memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit autoimun
  • Sedang menderita penyakit autoimun lain, seperti penyakit Addison, penyakit celiac, anemia pernisiosa, vitiligo, diabetes tipe 1, lupus, atau sindrom Sjögren
  • Pernah terpapar radiasi
  • Mengonsumsi yodium secara berlebihan

Gejala Penyakit Hashimoto Ada Apa Saja?

Pada tahap awal, penyakit Hashimoto umumnya tidak menimbulkan gejala, namun penyakit Hashimoto akan berkembang secara perlahan dan terjadi selama bertahun-tahun hingga akhirnya menyebabkan hipotiroidisme atau kelainan akibat kekurangan hormon tiroid. Saat penderita penyakit Hashimoto mengalami hipotiroidisme, akan muncul gejala berupa:2,3

  • Lelah dan lesu
  • Suara serak
  • Kulit pucat dan kering
  • Sembelit
  • Kuku menjadi rapuh
  • Rambut rontok
  • Berat badan naik secara tiba-tiba
  • Otot lemah, terasa nyeri, kaku, atau sakit bila disentuh
  • Nyeri dan kaku sendi
  • Lidah yang membesar
  • Detak jantung yang lambat
  • Menstruasi yang tidak teratur atau darah yang keluar lebih banyak (menorrhagia)
  • Sensitif terhadap dingin
  • Mudah mengantuk
  • Depresi
  • Sulit berkonsentrasi dan mengingat sesuatu
  • Pembengkakan leher yang membuat penderita sulit menelan dan merasa tenggorokannya penuh.

Lalu, Kapan Saya Harus ke Dokter?

Jika sahabat Pathlab memiliki faktor risiko seperti disebutkan diatas atau mengalami gejala yang telah segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan terhadap kadar hormon tiroid darah anda. Ingat, deteksi awal tentu lebih baik dalam mencegah perburukan daripada mengobati yang sudah buruk. Ayo, deteksi dini dan cegah penyakit Hashimoto sebelum terlambat!

 

Referensi :

  1. Mincer DL, Jialal I. Hashimoto Thyroiditis. 2023 July 29. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan–. PMID: 29083758.
  2. Franco JS, Amaya-Amaya J, Anaya JM. Thyroid disease and autoimmune diseases. In: Anaya JM, Shoenfeld Y, Rojas-Villarraga A, et al., editors. Autoimmunity: From Bench to Bedside [Internet]. Bogota (Colombia): El Rosario University Press; 2013 Jul 18. Chapter 30. Available from: Link Artikel
  3. Sanyal D. Spectrum of Hashimoto's thyroiditis: clinical, biochemical & cytomorphologic profile. Indian J Med Res. 2014 Dec;140(6):710-2.

 

element element
element grid