Menguak Rahasia Kekentalan Darah : Bahaya, Risiko, dan Pemeriksaan Laboratorium yang Harus Dilakukan

22 Jun 2024
Administrator
Close-up doctor with stethoscopee

Estimasi waktu Membaca : 3 menit

Pernahkah Anda merasa pegal dan kesemutan? Wah, jangan-jangan anda menderita kekentalan darah. Ya, gangguan kondisi kesehatan yang satu ini memang jarang dibicarakan namun ternyata banyak sekali terjadi di sekitar kita. Selain pegal dan kesemutan, kekentalan darah juga dapat mengakibatkan mudah merasa lelah, sering pusing, dan munculnya memar tanpa sebab jelas.

Pada artikel ini, kita akan mengupas apa itu kekentalan darah, risiko dan bahayanya, serta mengapa pemeriksaan kekentalan darah di Pathlab bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan Anda.

 

Apa Itu Kekentalan Darah?

Kekentalan darah mengacu pada kondisi medis seberapa kental atau encer dalam konsistensi plasma darah Anda. Ini adalah ukuran dari seberapa mudah atau sulit darah mengalir melalui pembuluh darah.1

Kekentalan darah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jumlah sel darah merah, protein, dan komponen lainnya dalam darah, maupun karena infeksi.2 Menjaga kekentalan darah agar tetap normal sangatlah penting agar darah bisa mengalir dengan lancar dan mengantarkan oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh.1,2

 

Faktor Risiko Peningkatan Kekentalan Darah 

Tahukah Anda bahwa kondisi peningkatan kekentalan darah dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, di antaranya:1-3

  • Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan bisa membuat darah lebih kental.
  • Kondisi Medis: Penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan kanker bisa memengaruhi kekentalan darah.
  • Obat-obatan: Beberapa obat, seperti diuretik dan obat yang mengandung estrogen, bisa mempengaruhi viskositas darah.
  • Gaya Hidup: Merokok, kurang berolahraga, dan pola makan yang tidak sehat juga bisa berkontribusi pada kekentalan darah tinggi.
  • Infeksi : Infeksi dapat mengakibatkan peningkatan kekentalan darah, daintaranya infeksi SARS CoV-19, pneumonia, meningitis, influenza, dan malaria.

 

Pemeriksaan Laboratorium untuk Mengecek Darah Kental

Untuk mengetahui kondisi kekentalan darah, terkait ada atau tidaknya peningkatan kekentalan darah yang dapat mempengaruhi kesehatan anda, ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang bisa Anda periksa, seperti:

  1. Hematokrit : mengukur persentase volume darah yang terdiri dari sel darah merah. Tingkat hematokrit yang tinggi bisa menunjukkan kekentalan darah yang meningkat.4
  2. Tes D-Dimer : mengukur tingkat fragmen protein yang dihasilkan saat bekuan darah larut dalam tubuh. Peningkatan D-Dimer bisa menunjukkan aktivitas pembentukan bekuan darah yang abnormal.5
  3. Tes Protein C dan Protein S : mengukur protein yang membantu mengatur pembekuan darah. Tes ini bisa membantu mendeteksi kelainan yang memengaruhi kekentalan darah.6,7
  4. Tes Fibrinogen : mengukur kadar fibrinogen, protein penting dalam proses pembekuan darah. Tingkat fibrinogen yang tinggi bisa meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah.8
  5. Tes Agregasi Trombosit : mengukur kemampuan trombosit (platelet) untuk berkumpul dan membentuk bekuan darah. Jika Anda memiliki agregasi trombosit yang berlebih (hiperagregasi), berarti darah Anda akan cepat menggumpal dan berisiko tinggi untuk serangan stroke atau serangan jantung. Hal ini terjadi karena kerusakan pada bagian dalam saluran darah yang tersumbat oleh kumpulan trombosit.9

 

Mengapa Penting untuk Melakukan Pemeriksaan Kekentalan Darah?

Pemeriksaan kekentalan darah dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, menghindari komplikasi serius, dan memastikan Anda mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan mengetahui kondisi kekentalan darah Anda, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.

 

Pathlab: Pilihan Tepat untuk Pemeriksaan Kekentalan Darah

Pathlab menawarkan berbagai paket pemeriksaan yang komprehensif dan terjangkau untuk kekentalan darah. Mengapa memilih Pathlab? Berikut beberapa keunggulannya:

  • Gratis Konsultasi Dokter : Di Pathlab, Anda bisa mendapatkan konsultasi dokter gratis setelah melakukan pemeriksaan. Ini membantu Anda memahami hasil tes dengan lebih baik dan mendapatkan saran medis yang tepat.
  • Gratis Layanan Pengambilan Darah di Rumah : Tidak perlu repot datang ke laboratorium. Pathlab menyediakan layanan pengambilan darah di rumah secara gratis, membuat pemeriksaan menjadi lebih nyaman dan praktis.
  • Hasil yang Cepat dan Terstandarisasi : Pathlab menjamin hasil pemeriksaan yang cepat dan akurat, menggunakan teknologi terkini dan mengikuti standar internasional.
  • Hasil Bilingual : Hasil pemeriksaan disajikan dalam dua bahasa (bilingual), sehingga memudahkan Anda untuk memahami informasi medis yang diberikan.

Kesimpulan

Kekentalan darah adalah faktor penting yang mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Darah yang terlalu kental atau terlalu encer bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius seperti trombosis, gangguan sirkulasi, tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan penyakit serebrovaskular seperti stroke. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kekentalan darah secara rutin.

Pathlab adalah pilihan tepat untuk pemeriksaan kekentalan darah dengan layanan konsultasi dokter gratis dan layanan pengambilan darah di rumah yang memudahkan Anda. Jangan tunggu sampai terlambat, lakukan pemeriksaan kekentalan darah di Pathlab sekarang dan jaga kesehatan Anda dengan lebih baik!

Referensi 

  1. Larcan A, Stoltz JF, Gaillard S. La viscosité santuine. Mesure et applications (syndromes d'hyperviscosité et d'hypoviscosité) [Blood viscosity. Measurement and applications (hyper--and hypoviscosity syndromes) (author's transl)]. Nouv Presse Med. 1981 Apr 18;10(17):1411-5. French. PMID: 7232152.
  2. Sloop GD, De Mast Q, Pop G, Weidman JJ, St Cyr JA. The Role of Blood Viscosity in Infectious Diseases. Cureus. 2020 Feb 24;12(2):e7090.
  3. Dhas Y, Banerjee J, Mishra N. Blood Viscosity, Glycemic Markers and Blood Pressure: A Study in Middle-Aged Normotensive and Hypertensive Type 2 Diabetics. Indian J Clin Biochem. 2020 Jan;35(1):102-108.
  4. Shadiow J, Tarumi T, Dhindsa M, Hunter SD. A Comparison of Blood Viscosity and Hematocrit Levels between Yoga Practitioners and Sedentary Adults. Int J Exerc Sci. 2019 Mar 1;12(2):425-432. PMID: 30899345; PMCID: PMC6413846.
  5. Choi D, Waksman O, Shaik A, Mar P, Chen Q, Cho DJ, Kim H, Smith RL, Goonewardena SN, Rosenson RS. Association of Blood Viscosity With Mortality Among Patients Hospitalized With COVID-19. J Am Coll Cardiol. 2022 Jul 26;80(4):316-328.
  6. Williamson TH, Rumley A, Lowe GD. Blood viscosity, coagulation, and activated protein C resistance in central retinal vein occlusion: a population controlled study. Br J Ophthalmol. 1996 Mar;80(3):203-8.
  7. Brouns SLN, Tullemans BME, Bulato C, Perrella G, Campello E, Spiezia L, van Geffen JP, Kuijpers MJE, van Oerle R, Spronk HMH, van der Meijden PEJ, Simioni P, Heemskerk JWM. Protein C or Protein S deficiency associates with paradoxically impaired platelet-dependent thrombus and fibrin formation under flow. Res Pract Thromb Haemost. 2022 Mar 7;6(2):e12678.
  8. Rasyid A, Harris S, Kurniawan M, Mesiano T, Hidayat R. Fibrinogen and LDL Influence on Blood Viscosity and Outcome of Acute Ischemic Stroke Patients in Indonesia. Ann Neurosci. 2019 Jul;26(3-4):30-34.
  9. Neri Serneri GG. Pathophysiological aspects of platelet aggregation in relation to blood flow rheology in microcirculation. Ric Clin Lab. 1981;11 Suppl 1:39-46. PMID: 6765141.
element element
element grid