Benarkah Kadar Kolesterol Tinggi Memicu Kanker?

26 Feb 2024
Administrator
Close-up doctor with stethoscopee

Estimasi waktu membaca : 3 menit


Sahabat Pathlab, tahukah kamu bahwa data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan setiap tahunnya diperkirakan terdapat 10 juta kasus kematian di seluruh dunia yang disebabkan oleh kanker dengan lima peringkat kanker teratas yaitu kanker payudara, kanker paru, kanker kolon dan rektum, serta kanker prostat.1

              Karena tingginya angka kematian akibat jenis kanker tersebut, berbagai penelitian mulai dilakukan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang berperan penting dalam timbulnya kanker-kanker tersebut. Mulai dari faktor yang tidak dapat diubah seperti genetik, hingga ke faktor yang dapat diubah misal dari gaya hidup sehari-hari.

              Belakangan ini yang menjadi sorotan adalah hubungan antara tingginya kolesterol dan peningkatan risiko 5 kanker terbesar di dunia tersebut. Mari kita bahas mengapa tingginya kolesterol dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker.

 

Hubungan Kanker dan Kolesterol : Apa yang Perlu Kita Pahami?

Saat anda membaca tulisan ini mungkin merasa agak cemas karena faktor pernah melakukan medical test kolesterol dan menemukan kadar kolesterol yang lumayan tinggi. Ya, beragamnya sajian makanan Indonesia yang di sajikan dengan cara goreng dan kepraktisan dalam konsumsi di tengah aktifitas sehari-hari terkadang menjadikan gorengan sebagai salah satu makanan yang praktis, lezat, dan mudah di konsumsi. Namun tentu kita tahu bahwa konsumsi gorengan berlebih dapat mengakibatkan sejumlah dampak buruk kesehatan akibat peningkatan kolesterol darah yang cukup serius mulai dari rasa tidak nyaman di leher, pusing, mual, muntah, nyeri perut hingga risiko penyumbatan pembuluh darah jantung.2  Namun kanker? Mungkin ada yang baru pertama kali mendengarnya. 
                Penelitian tentang hubungan kanker dan kolesterol ini telah lama diteliti. Salah satunya oleh Ding et al yang menemukan bahwa peningkatan kadar kolesterol darah meningkatkan risiko lebih tinggi terkena kanker, seperti kanker usus besar, rektal, prostat, dan prostat.3

              Kejadian kanker ini dihubungkan dengan peningkatan dari beberapa komponen kolesterol seperti kolesterol total3, low density lipoprotein (LDL)4, Apo B5, trigliserida6, dan VLDL7, namun peningkatan komponen kolesterol baik HDL justru dikorelasikan dengan penurunan risiko kanker8.

Kenapa Bisa Terjadi Kanker?

Kolesterol dapat memicu perkembangan sel kanker melalui 3 mekanisme utama3:

  • Aktivasi kanker melalui pengikatan terhadap reseptor kanker
    Sebagai komponen penting dari membran sel, kolesterol berhubungan erat dengan reseptor membran. Kolesterol dapat secara langsung menempel pada reseptor G-protein (GPCR) dan mengaktifkan jalur kanker.
  • Melalui aktivasi mTORC1
    Mengaktifkan mTORC1 melalui kompleks pensinyalan SLC38A9-Niemann-Pick C1. Aktivasi mTORC1 menghasilkan peningkatan proliferasi sel, invasi dan metastasis yang memicu kanker.
  • Aktivasi kanker melalui gangguan metabolisme
    Gangguan metabolisme kolesterol mengakibatkan kematian sel yang diatur, seperti apoptosis, anoikis, kematian sel yang bergantung pada lisosom, piroptosis, NETosis, nekroptosis, entosis, ferroptosis, alkaliptosis, kematian sel imunogenik, dan paraptosis.9

Lalu Harus Bagaimana?

Jika anda memiliki kolesterol rendah dan normal, tetap jaga kadar kolesterol anda agar tetap di nilai normal. Lakukan olahraga rutin dan kurangi konsumsi makanan yang digoreng. Jika anda memiliki kolesterol batas atas ataupun tinggi, konsultasikan dengan dokter anda apakah memerlukan bantuan dari obat-obatan dan lakukan perubahan gaya hidup, pola makan, dan olahraga.

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kadar komponen kolesterol darah secara berkala untuk pemantauan maupun untuk melihat keberhasilan pengobatan.

Referensi

  1.  World Health Organization. Cancer [Internet]. 2024 [cited 26 Feb 2024]. Available from: Link
  2. Carson JAS, Lichtenstein AH, Anderson CAM, Appel LJ, Kris-Etherton PM, Meyer KA, Petersen K, Polonsky T, Van Horn L; American Heart Association Nutrition Committee of the Council on Lifestyle and Cardiometabolic Health; Council on Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology; Council on Cardiovascular and Stroke Nursing; Council on Clinical Cardiology; Council on Peripheral Vascular Disease; and Stroke Council. Dietary Cholesterol and Cardiovascular Risk: A Science Advisory From the American Heart Association. Circulation. 2020 Jan 21;141(3):e39-e53. 
  3. Ding X, Zhang W, Li S, Yang H. The role of cholesterol metabolism in cancer. Am J Cancer Res. 2019;9(2):219-227. Published 2019 Feb 1.
  4. Benn M, Tybjærg-Hansen A, Stender S, Frikke-Schmidt R, Nordestgaard BG. Low-density lipoprotein cholesterol and the risk of cancer: a mendelian randomization study. J Natl Cancer Inst. 2011 Mar 16;103(6):508-19.
  5. Ren L, Yi J, Li W, et al. Apolipoproteins and cancer. Cancer Med. 2019;8(16):7032-7043.
  6. Kapil U, Bhadoria AS, Sareen N, Singh P, Dwivedi SN. Total cholesterol and triglyceride levels in patients with breast cancer. J Breast Cancer. 2013;16(1):129-130. doi:10.4048/jbc.2013.16.1.129
  7. Huang JK, Lee HC. Emerging Evidence of Pathological Roles of Very-Low-Density Lipoprotein (VLDL). Int J Mol Sci. 2022;23(8):4300. Published 2022 Apr 13.
  8. Loosen SH, Kostev K, Luedde M, Luedde T, Roderburg C. Low blood levels of high-density lipoprotein (HDL) cholesterol are positively associated with cancer. J Cancer Res Clin Oncol. 2022 Nov;148(11):3039-3046.
  9. Chen F, Lu Y, Lin J, Kang R, Liu J. Cholesterol Metabolism in Cancer and Cell Death. Antioxid Redox Signal. 2023 Jul;39(1-3):102-140.

 

element element
element grid