Benjolan di Leher, Apa Selalu Tumor?
Estimasi waktu membaca : 3 menit
Ketika kamu menemukan benjolan di leher, apa yang pertama kali kamu pikirkan? Reaksi umum yang terjadi saat kita menemukan benjolan biasanya mulai muncul khawatir, tidak jarang juga muncul berbagai pertanyaan di benak kita seperti “Apakah ini kanker?”, “Apakah bisa sembuh?”, “Bagaimana menyembuhkannya?”, “Apakah saya akan mati?”.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai penyebab benjolan di leher, serta bagaimana membedakan benjolan yang jinak dan benjolan yang ganas.
Kemungkinan Penyebab Benjolan di Leher
Benjolan di leher dapat kita bedakan berdasarkan penyebabnya, diantaranya :
1. Infeksi Kelenjar Getah Bening1
Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, yang terasa sebagai benjolan. Infeksi seperti flu, tonsilitis, atau infeksi gigi bisa menyebabkan reaksi respons tubuh yang mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Kista2
Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat berkembang di bawah kulit leher. Kista bisa muncul secara spontan atau sebagai respons terhadap cedera atau iritasi.
3. Reaksi Alergi3
Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan pembengkakan di leher yang terasa sebagai benjolan.
4. Tumor4
Tumor di leher bisa bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas, seperti kanker tiroid atau limfoma, bisa menjadi penyebab benjolan di leher.
Gejala yang Perlu Diwaspadai5
Sementara banyak benjolan di leher adalah kondisi yang relatif ringan, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai dan memerlukan perhatian medis segera, termasuk:
- Benjolan yang tumbuh dengan cepat.
- Benjolan yang keras atau terasa sakit.
- Benjolan yang tidak bergerak saat disentuh.
- Gejala lain seperti demam, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, atau gangguan pernapasan.
Jika anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Diagnosis dan Pengobatan5
Diagnosis benjolan di leher biasanya melibatkan anamnesis, pemeriksaan fisik oleh dokter, serta mungkin tes tambahan seperti tes darah, tes pencitraan seperti ultrasound atau CT scan, atau biopsi untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Pengobatan benjolan di leher tergantung pada penyebabnya. Infeksi kelenjar getah bening biasanya diobati dengan antibiotik, sementara kista mungkin memerlukan drainase atau pengangkatan bedah. Tumor yang bersifat ganas mungkin memerlukan terapi tambahan seperti kemoterapi atau radioterapi.
Kesimpulan
Benjolan di leher bisa menjadi sumber kekhawatiran, tetapi tidak selalu merupakan tanda penyakit serius seperti tumor kanker. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dengan bantuan profesional medis untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang kemungkinan penyebab benjolan di leher, kita dapat mengurangi kecemasan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.
Referensi :
- Jurkiewicz D, Zielnik-Jurkiewicz B. Tumor of the neck. Otolaryngol Pol. 2004;58(1):205-10.
- Mittal MK, Malik A, Sureka B, Thukral BB. Cystic masses of neck: A pictorial review. Indian J Radiol Imaging. 2012;22(4):334-343.
- Hsiao JR, Ou CY, Lo HI, Huang CC, Lee WT, Huang JS, Chen KC, Wong TY, Tsai ST, Yen CJ, Wu YH, Hsueh WT, Yang MW, Wu SY, Chang JY, Chang KY, Lin CL, Wang FT, Wang YH, Weng YL, Yang HC, Chang JS. Allergies and risk of head and neck cancer: an original study plus meta-analysis. PLoS One. 2013;8(2):e55138.
- Argiris A, Karamouzis MV, Raben D, Ferris RL. Head and neck cancer. Lancet. 2008;371(9625):1695-1709.
- Spoonamore M.J. Neck Cervical Spine Tumors [Internet]. University of Southern California. 2024 [cited 21 March 2024]. Available from: Link