Optimalisasi Kesehatan Ibu dan Janin: Stop Anemia melalui Tes Laboratorium dan Asupan Zat Besi yang Bijak

13 Dec 2023
Ivana Adi O.
Close-up doctor with stethoscopee

Perkiraan waktu baca : 3 menit


Pendahuluan

Anemia yang terjadi pada ibu hamil kerap kali diabaikan. Namun tahukah anda bahwa kondisi anemia ini merupakan kondisi kritis yang sangat perlu untuk di waspadai karena berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti bayi berat lahir rendah (BBLR), bahkan hingga kematian ibu dan janin? 1

Apa saja tanda-tanda dan strategi penanganannya? Bagaimana langkah-langkah efektif untuk mengatasi anemia pada ibu hamil? Artikel ini akan membahas hal tersebut.

Anemia pada Ibu Hamil

Selama kehamilan, bumil membutuhkan peningkatan jumlah sel darah merah untuk mendukung agar tumbuh kembang janinnya optimal. Secara fisiologis, Ibu hamil memerlukan 27 miligram zat besi per hari.2 Anemia yang terjadi pada ibu hamil disebabkan akibat ketidakcukupan dalam pemenuhan kebutuhan ini.

 

Tanda dan Gejala Anemia pada Bumil

Perlu dicatat bahwa terkadang gejala anemia pada ibu hamil dapat mirip dengan gejala umum kehamilan. Terlebih lagi, anemia ringan mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, ketika anemia menjadi lebih parah, ibu hamil mungkin mengalami beberapa gejala seperti: 2,3

  • ·       Mudah Lelah
  • ·       Kulit pucat/ anemis
  • ·       Detak jantung tidak teratur
  • ·       Sesak napas
  • ·       Nyeri dada
  • ·       Sakit kepala
  • ·       Gatal-gatal
  • ·       Perubahan pada indera perasa
  • ·       Rambut rontok
  • ·       Tinitus (denging di telinga)
  • ·       Sariawan di pinggir mulut.

Untuk mengonfirmasi diagnosis anemia pada ibu hamil, diperlukan pemeriksaan darah yang tepat dan terarah.

 

Pemeriksaan Apa Saja yang Perlu Dilakukan?

Pemeriksaan yang dianjurkan untuk diperiksa terkait dengan kondisi anemia pada ibu hamil antara lain :

  • Hemoglobin (Hb) : Hemoglobin membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke janin dalam kandungan. Kadar hemoglobin yang cukup penting untuk memastikan pasokan oksigen yang memadai bagi ibu dan buah hati. Nilai normal Hb adalah 12-16 mg/dL dengan nilai minimum 11 mg/dL untuk trimester pertama dan ketiga, serta 10,5 mg/dL pada trimester kedua.5-7
  • Ferritin: Ferritin menunjukkan cadangan zat besi dalam tubuh. Keseimbangan zat besi yang baik esensial untuk mendukung kehamilan dan pertumbuhan janin. Jika kadar ferritin serum < 30ng/dL dapat dikatakan anemia.7
  • Serum Iron: Serum iron mengukur jumlah zat besi yang aktif dalam darah. Penting untuk menilai ketersediaan zat besi yang langsung terlibat dalam proses biologis.7
  • TIBC (Total Iron-Binding Capacity): TIBC mengukur kapasitas darah untuk mengikat zat besi. Pemeriksaan ini membantu menilai efisiensi penyerapan zat besi dari saluran pencernaan.5
  • Vitamin B12 dan Asam Folat: Vitamin B12 dan asam folat krusial untuk pembentukan sel dan sintesis DNA janin. Dalam konteks kehamilan, mereka mendukung pertumbuhan janin dan mengurangi risiko kelainan/cacat janin.8

 

Bagaimana Cara Mencegah Anemia pada Ibu Hamil?

Berikut beberapa cara untuk mencegah anemia terjadi pada ibu hamil: 8

  • Konsumsi suplemen zat besi
  • Meningkatan asupan makanan yang kaya zat besi, seperti ikan, daging merah, ayam, sayuran hijau gelap, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal yang diperkaya zat besi, telur, dan tahu.
  • Penuhi kebutuhan vitamin C agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal. Sumber vitamin C antara lain jeruk, blueberry, stroberi, kiwi, dan tomat.

 

Kesimpulan

Anemia pada ibu hamil harus dianggap serius karena dapat menghambat perkembangan janin dan mempengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Pemantauan rutin terhadap anemia dan status kesehatan ibu dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium yang memberikan gambaran komprehensif tentang status gizi dan kesehatan ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan kadar zat besi dalam darah jika mengalami gejala anemia pada ibu hamil seperti yang telah disebutkan.


Referensi 

  1. Rahmati S, Delpishe A, Azami M, Hafezi Ahmadi MR, Sayehmiri K. Maternal Anemia during pregnancy and infant low birth weight: A systematic review and Meta-analysis. Int J Reprod Biomed. 2017 Mar;15(3):125-134.
  2. Raut AK, Hiwale KM. Iron Deficiency Anemia in Pregnancy. Cureus. 2022 Sep 8;14(9):e28918. doi: 10.7759/cureus.28918.
  3. Malinowski AK, Murji A. Iron deficiency and iron deficiency anemia in pregnancy. CMAJ. 2021 Jul 26;193(29):E1137-E1138.
  4. Stephen G, Mgongo M, Hussein Hashim T, Katanga J, Stray-Pedersen B, Msuya SE. Anaemia in Pregnancy: Prevalence, Risk Factors, and Adverse Perinatal Outcomes in Northern Tanzania. Anemia. 2018 May 2;2018:1846280.
  5. Noshiro K, Umazume T, Hattori R, Kataoka S, Yamada T, Watari H. Hemoglobin Concentration during Early Pregnancy as an Accurate Predictor of Anemia during Late Pregnancy. Nutrients. 2022 Feb 17;14(4):839
  6. Khoigani MG, Goli S, Hasanzadeh A. The relationship of hemoglobin and hematocrit in the first and second half of pregnancy with pregnancy outcome. Iran J Nurs Midwifery Res. 2012 Feb;17(2 Suppl 1):S165-70.
  7. Stewart T, Lambourne J, Thorp-Jones D, Thomas DW. Implementation of early management of iron deficiency in pregnancy during the SARS-CoV-2 pandemic. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2021 Mar;258:60-62.
  8. Prentice AM, Mendoza YA, Pereira D, Cerami C, Wegmuller R, Constable A, Spieldenner J. Dietary strategies for improving iron status: balancing safety and efficacy. Nutr Rev. 2017 Jan;75(1):49-60.

 

element element
element grid