Memahami CMV IgM dan IgG: Pentingnya Tes dalam Diagnosa Infeksi Sitomegalovirus
Estimasi Waktu Membaca : 3 menit
Apa itu CMV?
Cytomegalovirus atau CMV adalah kelompok virus herpes yang bisa menginfeksi dan bertahan di tubuh manusia dalam waktu yang lama. Pada orang yang sehat, infeksi CMV umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah kesehatan atau hanya menimbulkan gejala ringan yang sembuh dengan sendirinya. Hal ini karena sistem kekebalan tubuhnya masih bisa mengendalikan infeksi virus tersebut.1
Akan tetapi, CMV pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya penderita diabetes melitus tipe 2 atau HIV, dapat menimbulkan gejala yang tidak ringan. Infeksi CMV pada orang dengan imun yang lemah juga bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi serius, seperti gangguan saraf dan pneumonia. 1
Cytomegalovirus bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, hubungan seks, transplantasi organ, atau donor darah. Penularan virus ini juga bisa terjadi dari ibu ke bayi saat proses persalinan atau menyusui. 1
Cytomegalovirus dapat bertahan dalam tubuh manusia untuk waktu yang lama, dalam keadaan yang tidak aktif, dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, virus sewaktu-waktu bisa aktif kembali, biasanya saat daya tahan tubuh sedang melemah. 1
Mengapa Tes CMV IgM dan IgG Penting?
Tes darah CMV IgM dan IgG adalah dua jenis tes serologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap CMV dalam darah seseorang. Tes CMV IgM dan IgG sangat penting dalam beberapa konteks klinis, antara lain: 2
- Kehamilan: Infeksi CMV selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius pada janin, termasuk kelainan kongenital. Tes CMV IgM dapat mendeteksi infeksi akut pada ibu hamil, sementara tes CMV IgG dapat menunjukkan apakah ibu sudah memiliki kekebalan terhadap CMV.
- Transplantasi Organ: Pasien yang akan menjalani transplantasi organ seringkali menjalani tes CMV IgM dan IgG untuk mengetahui status infeksi mereka. Infeksi CMV dapat berisiko tinggi pada penerima transplantasi karena sistem kekebalan mereka yang ditekan oleh obat anti-penolakan.
- Imunokompromais: Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau pasien kanker yang menjalani kemoterapi, memerlukan tes CMV untuk memonitor risiko infeksi CMV yang dapat menyebabkan penyakit serius.
Interpretasi Hasil Tes CMV IgM dan IgG2-3
- IgM Positif, IgG Negatif: Menunjukkan infeksi CMV yang sedang aktif.
- IgM Positif, IgG Positif: Menunjukkan infeksi CMV yang sedang aktif.
- IgM Negatif, IgG Positif: Menunjukkan infeksi CMV di masa lampau.
- IgM Negatif, IgG Negatif: Menunjukkan tidak adanya infeksi CMV.
Kesimpulan
Tes CMV IgM dan IgG adalah alat diagnostik penting untuk mendeteksi infeksi CMV dan memahami status kekebalan tubuh terhadap virus ini. Dengan mengetahui hasil tes ini, dokter dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam manajemen kesehatan pasien, terutama dalam konteks kehamilan, transplantasi organ, dan kondisi imunokompromais.
Jika Anda atau orang yang Anda cintai berada dalam kelompok risiko tinggi untuk infeksi CMV, diskusikan dengan dokter Anda tentang pentingnya tes ini untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan yang optimal dan lakukan pemeriksaan di Pathlab.
Referensi :
- Bella A. Ketahui Seputar FT4, Pemeriksaan untuk Tiroid [Internet]. Alodokter. 2022 [cited 20 Juni 2024]. Available from: https://www.alodokter.com/ketahui-seputar-ft4-pemeriksaan-untuk-tiroid
- Razonable RR, Inoue N, Pinninti SG, Boppana SB, Lazzarotto T, Gabrielli L, Simonazzi G, Pellett PE, Schmid DS. Clinical Diagnostic Testing for Human Cytomegalovirus Infections. J Infect Dis. 2020 Mar 5;221(Suppl 1):S74-S85.
- Ross SA, Novak Z, Pati S, Boppana SB. Overview of the diagnosis of cytomegalovirus infection. Infect Disord Drug Targets. 2011 Oct;11(5):466-74.