Apo B dan Kesehatan Jantung: Pentingnya Memahami Hubungan Keduanya
Estimasi Waktu Membaca : 3 Menit
Apolipoprotein B (Apo B) adalah komponen penting dari partikel lipoprotein yang berperan dalam metabolisme lipid dalam tubuh. Kadar Apo B yang tinggi dalam darah sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Artikel ini akan menjelaskan peran Apo B, hubungannya dengan kesehatan jantung, dan pentingnya pemantauan kadar Apo B dalam upaya pencegahan penyakit kardiovaskular.
Apa itu Apo B?
Apo B adalah protein utama yang ditemukan pada berbagai jenis lipoprotein, termasuk low-density lipoprotein (LDL), very low-density lipoprotein (VLDL), dan chylomicrons.1 Apo B berfungsi sebagai "rangka" yang memungkinkan partikel lipoprotein mengangkut kolesterol dan trigliserida dalam aliran darah.1
Hubungan Apo B dengan Penyakit Jantung
Partikel LDL yang mengandung Apo B dikenal sebagai "kolesterol jahat" karena mereka cenderung menumpuk di dinding arteri, membentuk plak aterosklerotik. Plak ini dapat menyebabkan penyempitan arteri, mengurangi aliran darah, dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung atau stroke. 1-2
Mengukur kadar Apo B dalam darah dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai jumlah partikel lipoprotein aterogenik dibandingkan dengan mengukur kadar kolesterol LDL saja. Ini karena setiap partikel LDL mengandung satu molekul Apo B, sehingga kadar Apo B mencerminkan jumlah partikel LDL yang bersirkulasi dalam darah. 1-2
Studi menunjukkan bahwa kadar Apo B yang tinggi lebih erat kaitannya dengan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan kadar kolesterol total atau LDL saja. Ini karena kadar Apo B yang tinggi mencerminkan peningkatan jumlah partikel LDL kecil dan padat yang lebih mudah masuk ke dinding arteri dan menyebabkan aterosklerosis. 1-2
Pemeriksaan Kadar Apo B
Pemeriksaan kadar Apo B dapat dilakukan melalui tes darah sederhana. Pemeriksaan ini sering disarankan bagi individu dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular, termasuk mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, diabetes, hipertensi, atau kondisi lain yang berhubungan dengan metabolisme lipid. 2
Strategi Pengelolaan
Pengelolaan kadar Apo B yang tinggi melibatkan perubahan gaya hidup dan, bila perlu, pengobatan medis: 3
- Diet Sehat: Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta tinggi serat, dapat membantu menurunkan kadar Apo B.
- Aktivitas Fisik: Olahraga rutin dapat meningkatkan profil lipid dan menurunkan kadar Apo B.
- Pengobatan: Statin, fibrat, dan obat lain dapat digunakan untuk menurunkan kadar lipid dan Apo B dalam darah.
Kesimpulan
Apo B memainkan peran penting dalam kesehatan jantung karena hubungannya dengan partikel lipoprotein aterogenik. Memantau dan mengelola kadar Apo B dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Dengan demikian, penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai pemeriksaan kadar Apo B dan penerapan strategi pencegahan yang efektif untuk menjaga kesehatan jantung.
Mengingat pentingnya mengetahui kadar Apo B dalam darah untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kami mengajak Anda untuk melakukan tes di Pathlab. Dengan pemeriksaan yang akurat dan terpercaya, Pathlab siap membantu Anda memantau kesehatan jantung Anda. Jangan tunggu sampai terlambat, segera kunjungi Pathlab terdekat dan lakukan tes kadar Apo B sekarang juga. kesehatan jantung Anda adalah prioritas kami.
Referensi :
- Ahmad M, Sniderman AD, Hegele RA. Apolipoprotein B in cardiovascular risk assessment. CMAJ. 2023 Aug 28;195(33):E1124.
- Dorobanțu M, Halațiu VB, Gheorghe-Fronea O, Bala CG, Moldovan H, Irinel-Parepa R, Rodean IP, Benedek I, Benedek T. The Association between Apolipoprotein B, Cardiovascular Risk Factors and Subclinical Atherosclerosis-Findings from the SEPHAR National Registry on Hypertension in Romania. Int J Mol Sci. 2023 Feb 1;24(3):2813.
- Dansinger ML, Williams PT, Superko HR, Schaefer EJ. Effects of weight change on apolipoprotein B-containing emerging atherosclerotic cardiovascular disease (ASCVD) risk factors. Lipids Health Dis. 2019 Jul 17;18(1):154.